ONLINE CONSUMER PROFILE
Semakin berkembangnya teknologi saat ini memberikan dampak yang sangat besar bagi kelangsungan sebuah bisnis, oleh karena itu hal ini menyebabkan para pelaku bisnis harus terus melakukan adaptasi secara cepat, baik dalam sisi strategi ataupun tujuan bisnisnya. Yang paling utama saat ini yakni terkait proses pemasaran suatu produk.
Berdasarkan pencatatan nilai transaksi E-Commerce oleh Bank Indonesia pada tahun 2021 memiliki peningkatan yang sangat signifikan dari tahun sebelumnya. Dimana kondisi ini sejalan dengan akseptasi dan preferensi masyarakat dalam berbelanja secara daring. Dengan tembusnya nilai transaksi hingga mencapai Rp401 triliun, maka menunjukkan nilai transaksi uang elektronik itu sendiri tumbuh hingga 49,06 persen dari tahun sebelumnya.
Angka yang cukup fantastis tersebut didorong dengan perilaku konsumen saat ini yang sudah bergeser dari belanja secara offline ke online. Meskipun tidak dipungkiri bahwa berbelanja secara offline masih menjadi pilihan utama masyarakat saat ini, namun pergeseran paradigma kehidupan bermasyarakat saat ini telah bergeser ke ranah online. Terlebih lagi dengan semakin terbiasanya masyarakat dengan kondisi Pandemi Covid-19.
Terdapat beberapa alasan kuat mengapa konsumen lebih memilih beralih berbelanja secara online, antara lain :
a. Harga yang lebih murah
b. Tidak ada batasan tempat dan waktu belanja
c. Variasi produk yang lebih beragam
d. Mudah membandingkan dan mendalami penawaran produk
Keempat acuan tersebut dapat dimanfaatkan oleh para pelaku bisnis sebagai sebuah peluang untuk menaikkan pendapatan dengan cara meningkatkan strategi pemasaran secara online.
BACKGROUND FACTORS
Saat ini dunia sudah memasuki era digital, dengan kemudahan akses internet dan teknologi informasi komputer yang mampu diakses dimana saja. Era digital adalah istilah yang digunakan guna munculnya jaringan internet, sistem digital, serta teknologi informasi komputer yang ada di seluruh dunia. Masyarakat sudah sangat akrab dengan internet, dari remaja hingga orang dewasa. Banyak anak di bawah usia sudah mempunyai akses Internet. Ini berarti zaman sudah semakin canggih dengan adanya teknologi yang semakin canggih.
Kuota internet memungkinkan orang dapat memperolah apa yang mereka cari dan mereka butuhkan. Mulai dari ilmu pengetahuan,berbagai informasi tentang negara asalnya,, bahkan hingga trik trik khusus yang tidak pernah terbayang di pikiran untuk di cari melalui internet. Sehingga ini tentunya sangat membantu bagi masyarakat, untuk menambah wawasan juga untuk membantu masyarakat agar tidak ketinggalan zaman oleh informasi informasi menarik yang beredar saat ini.
Persaingan yang ketat ini dipandang tidak normal sulit dihadapi dengan cara cara biasa. Rasa penasaran harus masuk pada perilaku baru, perilaku di mana memenuhi harapan konsumen. Ini berarti bahwa, pola lama memerlukan sebuah adanya modifikasi, namun tanpa disadari sebagai cara yang kurang menguntungkan dari sisi pengusaha. Perlu untuk kehilangan lebih banyak keuntungan daripada banyak pelanggan. Mereka harus dapat melihat kuantitas dari adanya basis pemasaran mereka dengan lebih banyak usaha dan biaya yang lebih tinggi (Hotana, 2018).
Kenyataan ini dapat dilihat daripada penjualan online yang cenderung untuk menghabiskan uang dengan menawarkan harga murah, diskon, promo, gratis ongkir, media yang ramah dan banyak lagi. Sehingga pastinya situasi ini dirasakan oleh perusahaan hal baru untuk dianggap sama dengan memulai bisnis baru, namun karena menggunakan model digital, banyak yang harus disiapkan, termasuk juga semua sumber daya lainnya.
INTERVENING FACTORS
Menurut hasil analisis faktor bahwa ada lima faktor baru dari online marketing yang mempengaruhi keputusan konsumen berbelanja. Lima faktor baru tersebut adalah
Faktor pertama yaitu faktor proses transaksi pembelian (F1) antara lain: kemudahan untuk akses internet, sistem pembayaran, biaya jasa pengiriman, keamanan bertransaksi, serta adanya tanggung jawab.
Faktor kedua yaitu faktor potongan harga (F2) antara lain: gambar katalog untu penjualan online, potongan harga, promosi, model atau fashion produk. Faktor penting kedua ini sangat berpengaruh pada keputusan konsumen berbelanja secara online adalah adanya potongan harga. Diharapkan dengan adanya strategi ini dapat menarik minat konsumen untuk membeli. Adanya promosi potongan harga bisa juga dicantumkan pada melalui katalog online yang berisi gambar atau foto model produk yang sedang tren atau populer dikalangan saat ini sehingga membuat menarik sesuai dengan selera pasar. Promosi potongan harga tersebut lebih efektif dan lebih menguntungkan serta memiliki jangkauan yang luas untuk menjangkau target pasar.
Faktor ketiga yaitu faktor kejelasan informasi (F3) antara lain: kejelasan keterangan gambar, bukti kesaksian konsumen, serta kualitas informasi. Kejelasan informasi adalah faktor yang juga sama pentingnya karena dapat mempengaruhi keputusan konsumen berbelanja secara online. Salah satu strategi ini yaitu untuk meningkatkan kualitas informasi tersebut misalnya melalui penambahan beberapa referensi yang relevan yang berkaitan dengan model, bahan, motif, serta ukuran produk. Kejelasan informasi tersebut akan diperkuat dalam penjualan online testimoni dengan adanya pemaparan pengalaman konsumen yang menyenangkan. Selanjutnya bagi marketer bisa dengan segera mengkomunikasikan hal-hal positif produk terhadap pasar dengan jangkauan yang lebih luas.
Faktor keempat yaitu faktor keunggulan produk (F4) antara lain: harga yang tergolong lebih murah, serta bahan yang sesuai dan terjamin.
Faktor kelima yaitu faktor keunggulan pelayanan (F5) yaitu: prosedur tata cara menggunakan sistem online saat berbelanja, kualitas website, dan bagaimana kemudahan untuk mendapatkan produk. Kemudahan konsumen bertransaksi menjadi faktor yang untuk mempengaruhi keputusan berbelanja online. Faktor ini akan mempengaruhi keputusan konsumen saat berbelanja secara online yakni dengan keunggulan pelayanan. Hasil studi menunjukkan bahwa dengan kualitas website, prosedur online shopping dan kemudahan mendapatkan produk dikemas secara baik dan positif oleh konsumen. Temuan penting ini akan menonjolkan bahwa website yang ada untuk pelayanan online dapat memenuhi harapan konsumen. Indikasi keunggulan layanan juga bisa dilihat dari prosedur online shopping. Konsumen memberikan respon positif terhadap layanan tata cara berbelanja online karena mampu dianggap telah sesuai dengan yang diharapkan oleh konsumen.
CONSUMER DECISION PROCESS
Efektivitas merupakan suatu ukuran seberapa baik tujuan yang telah ditetapkan (waktu, kuantitas, kualitas,) telah dicapai oleh seorang manajemen. Banyak perusahaan yang memutuskan untuk memilih media online sebagai metode pemasarannya. Media yang kebanyakan mereka gunakan adalah Instagram, Facebook dan Twitter.
Dengan adanya penggunaan media sosial, perusahaan mampu menjangkau target pasarnya. Penggunaan media juga memberikan tawaran beberapa fitur seperti referensi kebutuhan sehari-hari, penyedia layanan, dan pembaruan nasional. Diharapkan komunitas milenial menyukai media ini sebagai pengisi waktu luang.
Selain itu dengan menggunakan media sosial, masyarakat menambah wawasan ilmu yang ditekuni sesuai denggan minat mereka tanpa membuang banyak waktu. Banyak perusahaan menggunakannya untuk menjual produk mereka untuk menjangkau target pasarnya sehinga masyarakat lebih cenderung untuk menghabiskan waktu bekerja di media sosial karena memudahkan bisnis mereka untuk mencapai tujuan.
ONLINE CONSUMER BEHAVIOR MODEL
Perilaku konsumen diartikan sebagai aktivitas individu yang memiliki hubungan dengan perolehan serta penggunaan barang dan jasa dan termasuk juga pada proses pengambilan keputusan saat persiapan dan pengambilan keputusan dari aktivitas tersebut (Dharmesta dan Handoko 2016, 10). Perilaku konsumen merupakan proses pengambilan keputusan dan aktivitas individu secara fisik yang dilibatkan dalam berbagai proses seperti proses mengevaluasi, menggunakan, memperoleh, atau dapat mempergunakan barang barang dan jasa (Loudon dan Bitta, 1993).
Sejatinya, tidak benar-benar ada teori perilaku konsumen yang diakui secara umum dikarenakan tiap-tiap teori memiliki pengetahuan khusus dan hanya dapat diterapkan disaat situasi yang bermacam-macam (Dharmesta dan Handoko 2016, 27). Konsep yang dilakukan pemasaran 1,0 memperkenalkan pada pemasaran berbasis produk ialah bagian sentral dari pemasaran layanan didasarkan pada kenyataan bahwa konsumsi layanan yaitu konsumsi proses daripada konsumsi hasil, yang berarti konsumen atau pengguna menganggap proses produksi menjadi bagian dari konsumsi layanan, bukan hanya hasil dari proses itu seperti dalam pemasaran barang fisik secara tradisional (Grönroos, 1998). Ketika perusahaan masih melakukan memonopoli pasar, menjadi produsen tunggal bagi seluruh konsumen, sehingga fokus mereka hanya pada efisiensi proses produksi. Perhatian utama perusahaan akan dominan ditujukan pada pengembangan produk.
WHAT AND HOW ONLINE CONSUMER BUY
Pemasar dalam hal ini adalah penjual atau penjual e-marketing. Adanya pemasar sangat diperlukan dalam proses pemasaran karena dapat mempengaruhi mint daya pembeli, tidak hanya mengetahui berbagai dampak yang mempengaruhi pembeli atau pembeli, tetapi juga mengambil tindakan lebih lanjut. Pemasar atau penjual harus memiliki pemahaman mengenai bagaimana perilaku konsumen saat mengambil keputusan saat pembelian.
Dalam proses pembelian konsumen, melewati lima fase, (usu, 2011).
Mengidentifikasi keperluan
Keputusan dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan pasar. Hal ini berarti bahwa perbedaan atau ketidaksesuaian antara keadaan yang diinginkan serta keadaan aktual guna menghasilkan dan mengaktifkan proses pengambilan keputusan.
Pengambilan informasi.
Selanjutnya pelanggan akan melakukan pencarian informasi orang yang mereka ingat atau kenal untuk menentukan solusi yang mungkin. Jika pencarian internal tersebut tidak dapat memberikan solusi, proses pencarian selanjutnya akan fokus pada stimulus eksternal yang sesuai untuk mencari solusi dari masala yang ada.
Evaluasi alternatif.
Konsumen mengevaluasi pilihan yang diambil, dan mereka akan mempersempit pilihan tersebut menjadi alternatif pilihan yang terbaik agar lebih spesifik.
Pembelian.
Konsumen melakukan pembelian asli berdasarkan pilihan yang dipilih. Konsumen memerhatikan pembelian tentang apa yang akan mereka beli, pilihan tentang apakah akan membeli, pembelian, di mana dan bagaimana cara untuk membayar hal tersebut sangat dipikirkan betul oleh konsumen saat pembelian
Konsumsi.
Kemudian pada saat konsumen akan melakukan tindakan pembelian , tindakan tersebut biasanya dimaksudkan untuk mengkonsumsi atau menggunakan produk tersebut atau menghabiskan nilai atau keuntungan produk atau layanan. Proses Akhir dari proses pembelian yakni konsumen tidak membuat keputusan pembelian atau mengambil tindakan. Setelah pembelian , konsumen mengevaluasi dari apa yang mereka beli apakah alternatif yang dipilih memenuhi kebutuhan dan harapan mereka setelah digunakan.
Komentar
Posting Komentar