Mengenal Komunikasi Pemesaran Digital, Sudahkah Kamu Memahami?

    Konsep Komunikasi Pemasaran Online

Konsep Komunikasi Pemasaran Online merupakan sebuah rancangan atau metodeberupa teknik marketing atau pemasaran yang bertujuan untuk pengembangan bisnis yang menggunakan media online. Media online atau media sosial yang biasanya umum digunakan adalah seperti melalui iklan, blog, atau website. Konsep ini sangat memudahkan para pelaku bisnis dalam melakukan kegiatan pengembangan bisnis dikarenakan dalam era digital ini sangat terbantu sekali dengan media internet karena kegiatan pengembangan bisnis akan jauh lebih efisien.

Komunikasi pemasaran tersebut memiliki tujuan yang diantaranya adalah :

  •   Memberikan informasi (informing)

Yang dimaksud dari informing adalah bahwa pada saat melakukan pemasaran online kegiatan tersebut harus membuat konsumen mengetahui produk baru yang sedang diluncurkan serta memberikan informasi-informasi yang menarik mengenai produk tersebut yang bertujuan agar konsumen dapat tertarik pada produk tersebut,

  • Membujuk (Persuading)

Yang dimaksud dari persuading atau membujuk adalah pada media yang digunakan untuk promosi atau iklan tersebut dapat menguasai pelanggan agar pelanggan tertarik untuk mencoba produk yang sedang ditawarkan tersebut.

  •  Mengingatkan (Reminding)

Yang dimaksud dari reminding adalah bahwa pada media atau pada iklan tersebut agar menjaga merek perusahaannya agar tetap teringat oleh konsumen. Sehingga ketika konsumen membutuhkan suatu barang maka merek perusahaan inilah yang akan diingat oleh konsumen.

Saat ini jenis-jenis media dari pemasaran online sudah banyak yang diantaranya adalah

  • Website

Website merupakan salah satu media pemasaran online yang sering digunakan karena dengan melakukan pemasaran menggunakan website akan lebih efektif.

  • Online Advertising

Online Advertising merupakan salah satu media pemasaran online yang menggunakan sistem ads seperti Google Ads.

  • Email Marketing

Media Email Marketing ini sistem media pemasaran dengan mengirimkan penawaran diskon, informasi produk terbaru pada email pelanggan. 


Kategori Favorite Masyarakat Indonesia, Adakah Versi Kamu?

Berbelanja secara online tentunya memiliki kekurangan tersendiri bagi para konsumen, namun hal tersebut tidak mengurungkan niat mereka dalam melakukan transasksi. Banyak cara yang mereka lakukan dalam meminimalisir resiko - resiko yang dihadapi dengan memanfaatkan fitur yang telah tersedia pada e-commerce. Salah satunya dengan memilih kategori produk yang minim resiko kerusakan atau ketidaksesuaian.

Kemampuan konsumen untuk mencari dan membandingkan produk sesuai dengan foto ataupun video, harga, serta informasi terkait spesifikasi sangat berkontribusi terhadap pemilihan kategori. Konsumen juga mencari pilihan e-commerce yang menyediakan pilihan kategori yang banyak sehingga mampu diseseuaikan berdasarkan kebutuhan berupa kenyamanan dan kemudahan.

Berdasarkan hasil survey dari Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet pada tahun 2019 - 2020, kategori yang paling sering dibeli melalui situs online yakni produk fashion dan kecantikan dengan posisi pertama sejumlah 25%, kategori produk pangan di posisi kedua sejumlah 6,4% dan produk elektronik diposisi ketiga sejumlah 6,4%. 


        `Hal ini didukung dengan semakin berkembangnya juga UMKM yang bergerak pada sektor tersebut yang sudah bertransformasi secara digital. Sehingga dikemudian hari semakin banyak pengguna jasa internet maka semakin bertambah pula pembelian secara online.


Yuk Kenali Penyebab Masih Minimnya Angka Transaksi Digital !


Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJI) penetrasi pengguna internet di Indonesia semakin meningkat dengan jumlah mencapai 64,8% pada tahun 2019. Artinya meningkat sejumlah 10,12% dari tahun sebelumnya. Meski begitu, masih banyak pengguna internet di Indonesia yang ternyata memilih untuk tidak melakukan transaksi secara online dengan capaian 56% dari total pengguna.

Angka yang cukup besar apabila dilihat dari total penduduk di Indonesia yang mencapai 246,16 juta jiwa bahwa 171,17 diantaranya memilih untuk bertransaksi secara langsung. Alasan yang paling mendasar yakni keinginan konsumen mendapatkan produk yang diinginkan secara langsung. Namun tentunya ada 3 alasan yang menjadi kendala sebagian besar konsumen, antara lain :

  • Faktor Kemampuan

Kurangnya literasi masyarakat akan pemanfaatan aplikasi digital secara maksimal menyebabkan sebagian besar orang merasa belum mampu menggunakan aplikasi dengan baik

  • Faktor Kepercayaan

Kekhawatiran terhadap pengiriman produk juga menjadi landasan masyarakat kurang mempercayai berbelanja secara online. Tidak hanya sampai atau tidaknya barang ke rumah tetapi juga kerusakan barang selama dalam perjalanan.

  • Faktor Kerumitan

Transaksi secara online yang memiliki banyak langkah yang harus dilakukan oleh masyarakat menjadi kerumitan tersendiri bagi sebagian besar orang, utamanya pada saat melakukan pembayaran.

 Faktor - faktor tersebut menjadi catatan tersendiri bagi pemerintah untuk terus melakukan program dalam meningkatkan literasi masyarakat sehingga mampu mengikis angka masyarakat yang tidak melakukan transaksi melalui e-commerce. Hal tersebut untuk mewujudkan proyeksi ekonomi digital Indonesia dan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui bidang ini.


        171,17 Orang Tidak Melakukan Transaksi Online, Apa Sih
        Penyebabnya?


Berdasarkan survey yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet (APJI) penetrasi pengguna internet di Indonesia semakin meningkat dengan jumlah mencapai 64,8% pada tahun 2019. Artinya meningkat sejumlah 10,12% dari tahun sebelumnya. Meski begitu, masih banyak pengguna internet di Indonesia yang ternyata memilih untuk tidak melakukan transaksi secara online dengan capaian 56% dari total pengguna.

Angka yang cukup besar apabila dilihat dari total penduduk di Indonesia yang mencapai 246,16 juta jiwa bahwa 171,17 diantaranya memilih untuk bertransaksi secara langsung. Alasan yang paling mendasar yakni keinginan konsumen mendapatkan produk yang diinginkan secara langsung. Namun tentunya ada 3 alasan yang menjadi kendala sebagian besar konsumen, antara lain :

  • Faktor Kemampuan

Kurangnya literasi masyarakat akan pemanfaatan aplikasi digital secara maksimal menyebabkan sebagian besar orang merasa belum mampu menggunakan aplikasi dengan baik

  • Faktor Kepercayaan

Kekhawatiran terhadap pengiriman produk juga menjadi landasan masyarakat kurang mempercayai berbelanja secara online. Tidak hanya sampai atau tidaknya barang ke rumah tetapi juga kerusakan barang selama dalam perjalanan.

  • Faktor Kerumitan

Transaksi secara online yang memiliki banyak langkah yang harus dilakukan oleh masyarakat menjadi kerumitan tersendiri bagi sebagian besar orang, utamanya pada saat melakukan pembayaran.

 Faktor - faktor tersebut menjadi catatan tersendiri bagi pemerintah untuk terus melakukan program dalam meningkatkan literasi masyarakat sehingga mampu mengikis angka masyarakat yang tidak melakukan transaksi melalui e-commerce. Hal tersebut untuk mewujudkan proyeksi ekonomi digital Indonesia dan meningkatkan taraf hidup masyarakat melalui bidang ini.


        Internet Marketing Vs Tradisional Marketing

Internet Marketing atau digital marketing adalah sebuah teknik pemasaran yang sifatnya digital serta menggunakan media online atau media internet dalam proses kegiatan pemasarannya. Pada Internet marketing ini media yang digunakan adalah seperti e-book, website,Google Ads. Penggunaan Internet marketing ini akan memudahkan pelaku bisnis dalam pengembangan usahanya dikarenakan dengan menggunakan Internet marketing maka jangkauan pasar yang akan diraih dapat lebih luas, selain itu juga efektivitas kegiatan promosi dapat diketahui apakah berhasil atau tidak karena dapat diukur seperti halnya menggunakan traffic interaksi pada website.

Traditional marketing merupakan sebuah teknik pemasaran yang dilakukan dengan cara tradisional atau cenderung konvensional atau belum memanfaatkan media internet dalam melakukan marketing. Dalam traditional marketing media yang digunakannya adalah berupa iklan pada brosur, majalah, poster, radio. Dalam traditional marketing ini akan mengedepankan aspek 4P yaitu Place, Price, Product, Promotion. Dan dalam penerapannya untuk menjangkau audiens pada metode tradisional ini adalah masih bersifat offline seperti contoh dari mulut ke mulut. Pada pelaksanaan Traditional marketing ini akan lebih memakan biaya yang cukup besar untuk kegiatannya. Sebagai contoh melakukan traditional marketing dengan media billboard, flyer, maka akan dibutuhkan biaya tambahan untuk mencetak flyer tersebut. 


        Apa Itu Multi Channel Marketing Plan?

Dalam era digital seperti sekarang ini, para pelaku bisnis harus mampu memiliki kemampuan dalam menjalankan strategi digital. Salah satu yang dapat dimanfaatkan dalam hal pemasaran yakni dengan memanfaatkan multi channel marketing plan untuk meningkatkatkan leads bisnis itu sendiri.

Multi channel marketing merupakan strategi pemasaran yang memanfaatkan berbagai platform sekaligus untuk mempromosikan bisnis yang dijalankan. Hal tersebut berbanding lurus dengan perubahan perilaku konsumen yang sudah memahami pentingnya melakukan riset dalam mendalami informasi suatu produk. Sehingga apabila kita semakin memaksimalkan berbagai platform dalam melakukan promosi maka customer juga semakin percaya terhadap produk yang ditawarkan.

Dalam pelaksanaannya strategi ini terdapat 5 elemen utama dari rencana pemasaran multichannel yang komprehensif. Antara lain yakni :

  • Website : Tradisional website

  • Tradisional Online Marketing : Search Engine Marketing (SEO), Display Advertising, E-mail, Affiliates

  • Social Marketing : Social networks, Micro blogging sites, Blogs/Forums, Visual Marketing dan Video Marketing

  • Game Maketing : Mobile marketing, Apps

  • Offline Marketing : Television, Newspapers, Magazines


Kelima saluran tersebut memiliki fungsi dan karakteristik audience yang berbeda dengan segala kompleksitasnya. Sehingga pelaku bisnis harus mampu menyortir sesuai dengan urgensi yang dibutuhkan target marketnya. Hal ini dilakukan karena dalam perkembangan bisnis perlu tahapan yang sesuai.


            Apa Sih Pentingnya Website? Pahami Yuk Fungsi
        Utamanya !

         Pentingnya sebuah informasi terhadap suatu brand maupun produk dalam bisnis, membuat para pelakunya berlomba - lomba untuk memanfaatkan sarana digital secara maksimal. Salah satu media digital yang dianggap sangat berpengaruh yakni website. Hal tersebut dikarenakan informasi yang ditampilkan didalamnya sangatlah lengkap.

Saat ini penggunaan website tidak hanya untuk perusahaan dengan merek besar, namun juga sudah marak untuk kalangan UMKM. Hal tersebut tentunya sangatlah baik dalam meningkatkan kredibilitas suatu bisnis. Semakin informatif suatu website maka semakin besar pula kepercayaan pelanggan terhadap produk yang ditawarkan.

Adapun fungsi pokok website yakni ada 4, antara lain sebagai berikut :

  1. Menetapkan identitas merek dan harapan pelanggan

Fungsi ini melibatkan proses identifikasi produk maupun merek yang dilakukan oleh para konsumen melalui fitur - fitur yang tersedia. Dengan proses ini, konsumen mampu membedakan kualitas, harga, dukungan produk maupun keandalan produk. Sehingga apabila konsumen melakukan transaksi, produk sudah sesuai dengan ekspektasinya.

  1. Menginformasikan dan mendidik pelanggan

Bertindak sebagai titik pusat, dimana semua pesan pencitraan merek yang berasal dari berbagai media digital perusahaan seperti facebook, twitter, aplikasi seluler atau email berkumpul disatu lokasi online. Selain branding situs web juga melakukan fungsi khas komersial dengan memberitahu pelanggan tentang produk - produk dan jasa perusahaan yang ditawarkan.

  1. Bentuk pengalaman pelanggan

Situs web dengan katalog online dan shorting card yang disediakan sangat penting dalam membentuk pengalaman pelanggan secara online. Pengalaman pelanggan mengacu pada totalitas pengalaman yang dimiliki pelanggan terhadap perusahaan termasuk pencarian, menginformasikan pembelian konsumsi dan dukungan purnajual untuk produk. Konsep pengalaman pelanggan lebih luas daripada konsep tradisional kepuasan pelanggan. Konsep tersebut meliputi serangkaian dampak yang lebih luas termasuk kognitif, hubungan afektif, emosional, sosial dan fisik dengan perusahaan dan produk produknya. Hal ini berarti bahwa dalam benak pelanggan situs web, situs seluler dan aplikasi halaman facebook, twitter, toko fisik dan iklan televisi semuanya terhubung sebagai bagian pengalamannnya dengan perusahaan

  1. Jangkar merek secara online

Situs web merupakan satu satunya tempat dimana konsumen dapat mencari cerita lengkap yang tidak dapat diperoleh platform manapun. Dalam hal ini, website bahkan mampu menjadi titik temu (landing page) dari seluruh media online.


Komentar